Back

Puncak Imbal Hasil Obligasi Pemerintah akan Menandai Tertinggi di USD/JPY – SocGen

Perbedaan imbal hasil perlu diturunkan sebelum kita membeli Yen, kata Kit Juckes, Kepala Strategi FX Global di Société Générale.

Seharusnya Hanya Ada Beberapa Minggu Lagi Penderitaan Bagi Para ‘Pembeli Yen saat Turun’

Yen masih berada di bawah tekanan. Apakah akhir dari kendali kurva imbal hasil dan suku bunga negatif sudah diperhitungkan, atau apakah pasar menjadi terlalu bearish terhadap JPY? Saya lebih suka interpretasi yang terakhir.

Sejauh ini, sangat sederhana. Beri tahu saya kapan imbal hasil obligasi 10-tahun akan mencapai puncaknya dan Saya akan memberi tahu Anda kapan USD/JPY mencapai puncaknya.

Peluang pembatalan kebijakan NIRP dan YCC pada pertemuan BoJ tanggal 19 Maret telah meningkat, namun bagaimana reaksi pasar? Ketika suku bunga diturunkan ke -0,1% pada tahun 2016, reaksi pertama adalah yen rally, namun latar belakangnya sangat berbeda. Mungkin perlu beberapa saat agar nilai tukar sen turun, namun kecuali jika keyakinan bahwa langkah The Fed selanjutnya adalah melakukan pelonggaran kebijakan, benar-benar teruji (dan hal ini merupakan buntut risiko besar bagi semua pasar) maka akan menutup tirai suku bunga negatif dan pengendalian kurva imbal hasil untuk menandakan titik balik jangka panjang bagi Yen. Seharusnya hanya ada beberapa minggu lagi penderitaan bagi para “pembeli Yen saat turun”.

AUD/JPY Naik ke Dekat 98,50 saat RBA Dapat Pertahankan Suku Bunga saat ini Sepanjang 2024

AUD/JPY melanjutkan kenaikannya untuk sesi kelima berturut-turut pada hari Selasa, dengan pasangan mata uang ini naik lebih tinggi di sekitar 98,50 selama jam-jam perdagangan Eropa. Dolar Australia (AUD) mendapat dukungan melawan Yen Jepang (JPY) karena sentimen pasar condong ke ekspektasi ketahanan ekonomi Australia, didukung oleh rendahnya pengangguran dan neraca sektor korporasi yang sehat. Westpac mengantisipasi Reserve Bank of Australia (RBA) akan mempertahankan kebijakan moneternya saat ini sepanjang
مزید پڑھیں Previous

Dolar AS di Zona Merah saat Pasar Tertekan oleh Penurunan Suku Bunga Tiongkok

Dolar AS (USD) di zona merah karena pasar tidak menyambut baik langkah People’s Bank of China (PBoC) yang menurunkan Suku Bunga Pinjaman 5-tahunnya semalam. Tiongkok sedang memainkan permainan kasar lainnya dalam sisi data ekonomi dengan deflasi, pasar kerja lesu, pasar perumahan tidak menentu, dan pertumbuhan melambat. Penurunan suku bunga tersebut lebih besar dari prakiraan, meskipun reaksi pasar memberi sinyal bahwa masih banyak hal yang harus dilakukan untuk memberikan dorongan kepada Tiongkok untuk kem
مزید پڑھیں Next