Back

Harga Kontrak Berjangka Batu Bara ICE Newcastle Menguat, Transisi Energi Indonesia Masih Lambat

  • Kontrak batu bara ICE untuk bulan Juli 2025 naik 3,74% ke USD 111,00 per ton.
  • Australia proyeksikan harga batu bara metalurgi naik ke USD 201 pada 2026-2027, meski harga saat ini masih mendekati terendah empat tahun.
  • Transisi energi Indonesia tertinggal, EBT baru 14,2% per Mei 2025, meleset dari target pemerintah 15,9%; pemerintah targetkan bauran EBT 34,3% pada 2034..

Harga kontrak berjangka batu bara ICE kembali menguat pada awal pekan. Kontrak pengiriman Juli 2025 (LQN25) tercatat melonjak USD 4,00 atau 3,74% ke level USD 111,00 per ton pada perdagangan Senin, 30 Juni 2025, naik dari harga pembukaan di USD 107,00.

Grafik Harian Batu Bara ICE Kontrak Juli 2025

Grafik Harian Batu Bara ICE Kontrak Juli 2025 | Sumber: Barchart

Kontrak Agustus 2025 (LQKuartal 25) juga mencatatkan penguatan, naik USD 1,00 ke posisi USD 110,00. Meskipun dibuka lebih tinggi di USD 112,10, harga sempat turun ke level terendah harian USD 110,00. Volume transaksi pada kontrak ini lebih aktif dengan 29 lot dan open interest mencapai 947.

Di Indonesia, Harga Batubara Acuan (HBA) mengalami penurunan tipis dari periode pertama ke periode kedua Juni 2025 di seluruh kategori. HBA utama turun dari USD 100,97 menjadi USD 98,61 per ton, mencerminkan pelemahan permintaan atau ekspektasi pasar yang lebih hati-hati.

Di sisi lain, proyeksi jangka menengah justru menunjukkan sedikit optimisme. Pemerintah Australia memprakirakan harga batu bara metalurgi akan naik ke USD 201 per ton pada 2026-2027, dan harga batu bara termal Newcastle diproyeksikan berada di kisaran USD 110 serperti yang dilaporkan Reuters. Namun pada akhir Juni, kedua harga tersebut masih tertekan. Kontrak batu bara metalurgi di Bursa Singapura ditutup di USD 178,50, sementara harga Newcastle menurut globalCOAL berada di USD 108,87 – mendekati level terendah dalam empat tahun terakhir.

Optimisme jangka panjang masih bergantung pada pasar-pasar utama Asia. Permintaan dari Tiongkok, India, Jepang, dan Korea Selatan diharapkan tetap stabil. Meski demikian, tantangan tak kecil. Tiongkok dan India terus menggenjot produksi domestik dan menekan impor, sementara Jepang dan Korea Selatan gencar beralih ke energi bersih seperti LNG. Apalagi, kapasitas LNG global diprakirakan membanjiri pasar mulai 2027.

Di dalam negeri, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam mendorong transisi energi. Hingga 2024, batu bara masih menjadi tulang punggung pembangkit listrik nasional dengan porsi dominan sebesar 68,18% dalam bauran energi. Sebaliknya, Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII DPR, Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu, mengungkapkan bahwa hingga Mei 2025, bauran EBT baru mencapai 14,2%, padahal pemerintah menargetkan angka itu naik menjadi 15,9% pada 2025.

Meskipun Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) telah menetapkan roadmap ambisius menuju bauran energi hijau, realisasi di lapangan masih belum sejalan. Untuk mengejar ketertinggalan, pemerintah menyesuaikan target tahunan, dengan proyeksi bauran EBT mencapai 14,4% pada akhir 2025, kemudian meningkat secara bertahap menjadi 16,4% pada 2026, 21% pada 2030, dan 29,4% pada 2034.

"Kalau 2034 kita disiplin jalankan, maka 2034 itu sudah melampaui target RUKN (Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional) terhadap energi terbarukan. Yang penting kita konsisten," tegas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia pada Konferensi Pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta pada Kamis pekan lalu.

GBP/USD tetap Stabil di Dekat 1,3700 saat Bostic Meredakan Taruhan Penurunan Suku Bunga Fed, PDB Inggris yang Kuat

GBP/USD hampir tidak berubah selama sesi Amerika Utara di tengah komentar hawkish dari Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, meskipun data Inggris mengungkapkan bahwa perekonomian tumbuh pada laju tercepat dalam satu tahun. Saat ini, pasangan mata uang ini diperdagangkan di 1,3707, hampir tidak berubah
مزید پڑھیں Previous

Prakiraan Harga USD/CAD: USD/CAD Melemah di Dalam Wedge seiring Kanada Mencabut Pajak Teknologi

Dolar Kanada (CAD) menguat terhadap Dolar AS (USD) pada hari Senin setelah Kanada mengumumkan akan membatalkan pajak layanan digital yang direncanakan terhadap perusahaan teknologi Amerika. Presiden AS Trump telah menghentikan perundingan perdagangan pada hari Jumat, menyebut pajak tersebut “serangan langsung dan terang-terangan” terhadap perusahaan teknologi AS.
مزید پڑھیں Next