Back
25 Feb 2014
Rupiah Indonesia Bisa Diperdagangkan Lebih Kuat Di Jangka Pendek - JPMorgan
FXStreet - JP Morgan secara taktis netral IDR, setelah mata uang berkinerja baik dalam beberapa minggu terakhir, catatan bank.
Kutipan Penting
"Aliran data dan survei terbaru posisi kami menunjukkan bahwa obligasi underweight telah terus dipotong. Hal ini disebabkan perbaikan lanjutan dalam akun eksternal, dengan penyempitan tak terduga sebesar setengah dari defisit neraca transaksi berjalan kuartalan pada kuartal keempat di 2% dari PBD (GDP) juga surplus perdagangan kedua berturut-turut untuk bulan Desember."
"Pemulihan underweight lebih lanjut, atau posisi beli langsung dapat mendorong IDR lebih kuat di jangka pendek, tapi di jangka menengah kami tetap berhati-hati, terutama saat kita menuju ke kuartal kedua.
"Bukti menunjukkan bahwa pelaksanaan larangan bijih mineral yang belum diolah telah tiba-tiba ketat. Hal ini tidak akan sepenuhnya tercermin dalam statistik perdagangan sampai angka Februari dirilis pada 1 April, dan akan membatalkan beberapa perbaikan terbaru dalam neraca perdagangan."
"Hasil neraca perdagangan kritis ini akan diikuti oleh pemilihan DPR pada 9 April, tahap pertama dalam proses yang sangat tidak pasti untuk memilih presiden selanjutnya (mengingat bahwa calon terdepan Jokowi secara resmi belum dideklarasikan oleh partainya). Sementara itu ada kenaikan musiman dalam impor minyak dan barang-barang investasi pada Mei/Juni."
** Ruang Berita FXStreet, FXStreet **
Kutipan Penting
"Aliran data dan survei terbaru posisi kami menunjukkan bahwa obligasi underweight telah terus dipotong. Hal ini disebabkan perbaikan lanjutan dalam akun eksternal, dengan penyempitan tak terduga sebesar setengah dari defisit neraca transaksi berjalan kuartalan pada kuartal keempat di 2% dari PBD (GDP) juga surplus perdagangan kedua berturut-turut untuk bulan Desember."
"Pemulihan underweight lebih lanjut, atau posisi beli langsung dapat mendorong IDR lebih kuat di jangka pendek, tapi di jangka menengah kami tetap berhati-hati, terutama saat kita menuju ke kuartal kedua.
"Bukti menunjukkan bahwa pelaksanaan larangan bijih mineral yang belum diolah telah tiba-tiba ketat. Hal ini tidak akan sepenuhnya tercermin dalam statistik perdagangan sampai angka Februari dirilis pada 1 April, dan akan membatalkan beberapa perbaikan terbaru dalam neraca perdagangan."
"Hasil neraca perdagangan kritis ini akan diikuti oleh pemilihan DPR pada 9 April, tahap pertama dalam proses yang sangat tidak pasti untuk memilih presiden selanjutnya (mengingat bahwa calon terdepan Jokowi secara resmi belum dideklarasikan oleh partainya). Sementara itu ada kenaikan musiman dalam impor minyak dan barang-barang investasi pada Mei/Juni."
** Ruang Berita FXStreet, FXStreet **